FATE Band

"Malam ini, kembali saya hanya berkutat dengan seperangkat alat ketikku ini, seperangkat alat ketik yang bisa di bawa2 kemana saja sebisaku pergi . .dan kembali tidak bisa tertidur dengan ditemani oleh sahabat2 lamaku dikala malam, yaitu nyamuk – nyamuk yang kadang setia menemaniku hingga subuh, bahkan pagi yang menampakkan kemilau langitnya yang biru di angkasa sana nantinya.

Sering sekali saya mengalami apa yang namanya insomnia, entah itu di kampus, di sekretariat himpunan, bahkan pula dikamar kosku tercinta saat ini, saat saya sedang mengetik notes ini. Entah kenapa susah sekali rasanya ingin memejamkan mata ini untuk segera berlabuh ke pulau peristirahatanku setiap malam, yaitu KASUR.

Sebenarnya, tidak ada yg bias disalahkan atas ketidakbisatiduran saya selama ini, karena ini saya lakukan secara sadar, dan susah memang saya untuk memejamkan mata ini apabila sudah melewati batas jam yang selalu saya gunakan untuk tidur. .hhmm

Lupakan gelap malam, lukan tentang keinsomniaanku, lupakan pula tentang kasur yang selalu saya bubuhi dengan sebuah cairan mengerikan setiap kali saya bangun dari tidur saya saat sang langit sudah menunjukkan kecerahannya di pagi hari. .

Sebelum saya menulis notes ini, perlu pemirsa ketahui, bahwa saya saat ini sedang dalam kondisi sakit, sakit yang juga selalu mengeluarkan cairan aneh nan menjijikan dari hidung saya, , ,hmmm, ,saya harap pemirsa tidak ikut merasa ingin muntah ketika sedang membaca notes saya kali ini. .hhahahaha

Tetapi sebenarnya pemirsa, bukan sakitkulah yang ingin saya beri tahu, pada saat sebelum saya menulis notes ini, saya tengah menyaksikkan sebuah video dari sebuah band indie Indonesia yang dengan nada sangat lantang membeci karya – karya musik di bumi pertiwi ini yang semakin membuat kami semakin tidak bangga untuk mendengarnya. .hhmmmm (superglad . .anda tau dengan band ini pemirsa…???)

Saya mencoba memperhatikan lebih mendalam lagi lirik yang dinyanyikan oleh sang vokalis ini sepenggal baitnya:

“brani braninya engaku bernyanyi nyanyikan lagu murah di negeri ini, brani braninya engkau berkarya yang tak satupun membuat kami bangga, owh benar apa kata efek rumah kaca lagu cinta semakin mendayu saja, dan bodohnya para penguasa musik kita, tak peduli karya yang penting harta”

Itulah sepenggal bait dari superglad yang pastinya sangat membuat kuping para penguasa music kita panas apabila mendengarnya, ,hhmmm . .(itu kalo di dengar loh) . .tapi kalo ga di dengar, ya siap – siap aja untuk beberapa waktu, hari, minggu, bulan, bahkan tahun ke depan, , kita bakal banyak mendengar music – music sampah yang di maksud oleh superglad ini. . .hhmmm . . .(CINTA, CINTA, CINTA yg semakin mendayu saja, dgn chord – chord dan aransemen yang sangat murah untuk di dengar)

Setelah mendengarkan lagu dari superglad ini, saya lalu mendengarkan lagu – lagu dari band2 luar negeri yang ada di koleksi laptop saya ini, , ,hhmmm . . . lagunya memang lagu cinta, tetapi dibungkus dengan musik, chord, dan aransemen yang sangat indah dan boleh dibilang keren . . .kalo acara makan keliling di tv mah bilangnya . . .maknyyoosss . . hhehehe

Entah apa yang salah dari para penguasa music kita yah…??? Yang salah itu para pendengar atau para penghasil musiknya sih…???hhehe
Kurang tau juga yaaakk . .kalo kata temen aku sih, Tanya aja sama UNCLE GOOGLE . .hhmm"

-Putra Perdana Kusuma-
00.55 WITA @Kosan di Wessabe ji